Jakarta, 20 Januari 2013,
Dear Mr. Sardjito, Ayah tercinta,
Hal yang lucu setiap Kanne pulang ke rumah, dan mendapati mi instan yang bertebaran di atas meja, mendatangkan komentar dalam hati: Please atuh euy, Ayah, kaya anak kostan gini.
Yes, indeed. Sejak Mama meninggal, tahun lalu, Ayah seperti kembali lagi menjadi anak kuliahan yang merantau jauh dari orangtua dan sanak saudara. Mi instan, nasi dus, minuman-minuman manis, seakan mendominasi pencernaan Ayah. Lebih-lebih, karena Kanne nggak kerja di Bandung lagi. Jarang makan dan menyibukkan diri sama pekerjaan.
Iya sih, Yah, Kanne juga gitu. Menyibukkan diri biar nggak inget-inget lagi, kalau Mama udah pergi, nyaris setahun lamanya. Kalau sepi memang sering menghenyak hati. Kalau lubang sakitnya masih menunjukkan eksistensi.
Tapi ya nggak gitu juga!
Kanne cuma punya Ayah, yang selalu jadi sosok Super Daddy buat seorang Kanne. Ayah serba bisa yang selalu bantu bikinin prakarya anaknya yang cengeng, Ayah serba bisa yang juga galak pas lagi ngajarin Fisika, atau Ayah serba bisa yang juga secara nggak sadar ngajarin anaknya buat jadi angkoters, backpacker, traveller dan rajin hiking sejak kecil, terlebih saat bervakansi.
Bahkan, Kanne baru tahu sekarang kalau Ayah suka The Beatles, suka Rolling Stones, suka pulang malam waktu dulu masih kuliah, dan sebagainya.
Karena itu,
Jangan hujan-hujanan kalau naik motor, pakai mobil kalau hujan deras!
Jangan makan mi tiap hari kalau Kanne lagi di Jakarta!
Jangan kebanyakan nyimpen minuman manis di kulkas!
Jangan sampai kelewatan jam makan!
Jangan tidur larut malam!
Jangan galau melulu, just let it go!
Dan, jangan lupa, kalau Kanne selalu jadi anak Ayah yang sangat sayang sama Ayah!
-penceritahujan yang adalah anak Ayah-
:D ya ya.. waktu ke rumah dg wa teteh kita disuguhi teh botol kotak yg 1 liter ..., gak ngintip isi kulkas sih mungkin masih ada temennya teh botol kotak di sana...
BalasHapus:) co cuittt
BalasHapusKan itu minuman manis ayah sediakan untuk anaknya
BalasHapus