Rabu, 23 Januari 2013

Hari ke-22: Ambiguitas Mimpi

Jakarta, 23 Januari 2013,

Ada yang pernah bermimpi? Bermasalah dengan mimpi? Atau memiliki mimpi? Ya, mimpi yang saya maksud disini bukanlah impian atau angan-angan, tetapi bunga tidur.

Mimpi adalah 1 sesuatu yg terlihat atau dialami dl tidur; 2 ki angan-angan; 
ber·mim·pi v 1 melihat (mengalami) sesuatu dl mimpi: semalam ia - dikejar harimau; berkhayal; berangan yg bukan-bukan;


Saya jadi ingat, akhir-akhir ini saya sering bermimpi aneh, utamanya ketika saya tertidur setelah waktu Subuh. Kata orang sih, mimpi setelah Subuh itu sering "diganggu", atau ada yang menyusupi, percaya nggak percaya. Tapi memang, rata-rata mimpi aneh ini saya alami setelah waktu Subuh melampaui.

Ceritanya sederhana. Dalam mimpi, saya berkenalan dengan sosok wajah familiar yang kerap kali saya temui di kantin kantor saya. Saking seringnya saya sudah hapal betul dengan wajahnya, teman-temannya, dan caranya berbicara, secara tak sengaja. Bahkan, usut punya usut, saya bisa menebak di divisi apakah sang familiar ini bekerja. Dan, voila, entah kenapa tetiba sang wajah familiar ini masuk ke mimpi saya, walau saya sama sekali nggak memikirkannya.

Kenalannya biasa saja sih. Perkenalan standar pada umumnya. Saling berjabat tangan dan menyebut nama. "Halo, gue Kanne," ujar saya dalam situasi bola-bola maya tersebut.

Lantas dia berkata, "Halo, gue Shareeva, panggil aja Vava".

Dan, FYI dia itu kan bergender pria, mungkinkah dia bernama Shareeva? Dan, entah kenapa namanya seperti nama-nama artis muda masa kini, nama yang sulit disebut, mengandung akulturasi antara negara-negara di Timur Tengah serta Indonesia.

But anyway, Shareeva for a guy's name, please? 

Ya, mungkin saja sih, orang nama saya: Candella Sardjito, saja sering disangka sebagai nama lelaki, bahkan sering sekali saya dipanggil "Pak" dalam keseharian saya. Tolong ya Bapak-Ibu-Mas-Mbak, liat ada jenggot, kumis atau jakun kah di muka saya sampai dipanggil Pak? 

Tapi, menyebalkannya, mimpi itu sering bercampur aduk dengan dunia sesungguhnya, terlebih ketika kita memimpikan orang yang eksistensinya nyata.

Dan, lebih-lebih, ketika telah keluar dari dunia mimpi, saya bertemu muka, bahkan sedikit mencuri lirik sang sosok familiar tersebut. Kenapa? Tak habis pikir, karena saya rasanya baru bertemu dengannya dalam dunia mimpi, meskipun hanya terbatas dalam kalimat perkenalan saja.

Rasanya sih mau langsung memanggil namanya dalam mimpi: Shareeva; yang notabene-nya mirip dengan nama-nama tokoh sinetron.

Well, kalau bener sepertinya lucu juga ya.

Tapi, jadi terpaksa berpikir, ada arti apa di balik mimpi tersebut? Apakah hanya sekadar bunga tidur, atau ada ambiguitas yang terkandung di dalamnya? Is this a sign?

Na~ah!

Saya nggak mau memikirkannya, karena kalau terlampau mengendap dalam otak, saya jadi tetiba gugup kalau bertemu Sang Shareeva tersebut di kantin.

Please, Shareeva, is it really your name, mate? 

Adakah yang pernah bernasib sama? Terjebak dalam sebuah ambiguitas mimpi?

-penceritahujan-
Y

1 komentar:

  1. iya tuh, mimpi sehabis subuh tuh suka aneh-aneh... masa saya pernah masuk gym dan cerita nya absurd banget...hadeuh... pas tengah2 untung kebangun wkwkw

    BalasHapus