Bandung, 13 Januari 2013,
Telepon, handphone, lalu beranjak menuju smartphone. Mungkin sebentar lagi beranjak menjadi super-smartphone. Seiring perkembangan zaman, teknologi komunikasi memang seakan tak ada batasnya. Pada masa lalu, mendengarkan suara, bahkan muka, dalam jarak yang sangat jauh, menjadi sebuah ketidakmungkinan. Kini, bahkan jarak sejauh bermil-mil pun tak terasa karena adanya skype, webcam dan sebagainya.
Sampai detik ini, smartphone pada umumnya hanya bertugas menyampaikan sesuatu yang bersifat nyata. Kehadiran fisiknya dapat terasa di indera pendengaran dan penglihatan manusia.
Lalu, muncul di benak saya, akankah sebuah super-smartphone lebih dari sekadar smart? Lebih dari penyampai suara dan gambar? Lebih dari penunjang jejaring sosial serta bukti eksistensi diri dalam dunia maya?
Apa kabarnya dengan hati dan perasaan ya? Akankah bisa tersampaikan pula?
Akankah suatu ketika, saking pintarnya, teknologi komunikasi memiliki aplikasi sebagai kurir hati, sesuatu barang maya yang tidak terdefinisi keberadaannya?
Akankah suatu ketika, saking pintarnya, teknologi komunikasi bisa menyampaikan pesan perasaan, yang tak sanggup dikatakan akibat lidah kelu dan tenggorokan seakan tercekat, bahkan jari-jari pengetik serasa terikat?
Ataukah suatu ketika, saking pintarnya, teknologi komunikasi bahkan menjadi teman berbagi, pelampiasan bercerita kala sang rasa tak kunjung sampai ke objek tujuannya?
Akankah khayalan seseorang untuk mengucap kata rindu bisa terkirim, tanpa akhirnya harus berubah lafal karena tak punya nyali, jadi hanya berbuah kalimat:
"Hai, apakabar? Nggak apa-apa, nelepon aja. Ya sudah ya, bye! Take care!"
Well anyway, itu cuma khayalan saja. Bahkan saya berdoa, semoga manusia tak sepintar, tak secanggih itu, sampai bisa menciptakan perangkat yang bisa menjadi kurir hati.
Lebih baik, sebuah bahasa "abstrak" ini memaksa manusia untuk menerka-nerka, belajar semiotika dan bermain-main interpretasi tanda. Bagi saya, sesuatu yang implisit lebih seru dan menyenangkan dari hal-hal eksplisit.
Karena pada kenyataannya, nggak semua perasaan harus tersampaikan, nggak semua cerita harus terlontarkan, nggak semua rindu harus dilafalkan.
:)
#np Mocca - This Conversation
-penceritahujan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar