Day 3 #30harimenulis : Surat Untuk Pelangi - dari Hujan.

Dear regn-bue...

Regn-bue, bagus ya namanya? Aku sepertinya pernah baca sebuah kamus, entah bahasa apa, pokonya regn-bue itu artinya pelangi. Dan Pelangi kan nama kamu, betul betul?

Hai pelangi, apa kabar kamu di sana? 

Pelangi, tau ngga? Aku kesepian loh, setelah kamu berkelana jauh ninggalin aku yang masih bertugas di muka bumi ini, aku kesepian, super kesepian, walau sebenernya ga terlalu kesepian. - kata-kataku labil ya? maklum, hujan kali ini adalah Hujan galau, Pelangi!

Aku sudah terlalu terbiasa melihat kamu yang setia banget nunggu aku di ujung perantauan sana, tepatnya di deket para genangan air yang manis, tempat aku biasa berdiri menari-nari bersama teman-temanku.

Aku sudah sangat terbiasa main kejar-kejaran sama kamu yang selalu menunjukkan jalan pulang ke langit nan biru itu, karena kamu tahu betul kebiasaanku yang tukang nyasar, sering banget tersesat dimana-mana.

Aku sudah super terbiasa menyaksikan warna-warnamu yang super-indah, super-cerah dan pastinya menginspirasiku, bahwa aku tak selalu kelabu, begitu kan Pelangi?

Dan sekarang, aku susah menemukanmu dimanapun. Sungguh sulit, Pelangi.

Dan akhirnya, aku berjalan-jalan sendiri hari ini, wahai Pelangi. Aku menikmati setiap ujung rumput yang tersentuh oleh setiap tetesan galaunya aku. Aku menikmati setiap jalan-jalan salah yang harus kulalui, bahkan aku menikmati setiap saat melihat para Manusia itu menggerakkan jarinya untuk bermain bersama para embun yang menempel di kaca mobil mereka. 

Ya sudahlah Pelangi, itu report hariku akhir-akhir ini, ya? Kamu apakabar disana? Semoga saja suratku ini sampai, ya? Sampai ga ya? Tampaknya ga akan sampai deh. Ya sudah lah Pelangi. Baik-baik ya kamu di sana. Hujan-nya nungguin kamu biar kita bisa pulang bareng lagi ke langit. :) 

Dan Hujan pun ceritanya memutar lagu-lagu hujannya : 

"Yeah the thruth is I miss you so, and I'm tired, I should not have let you go.."  

      #Coldplay - Warning Sign

.penceritahujan.110111.kantormini.