Senin, 27 Agustus 2012

#8 - Once Upon A Time

Jakarta, 27 Agustus 2012


Hari ini, metamorfosis kupu-kupu berhasil menggelitik perut saya sampai kelelahan lagi. Bulu halusnya memaksa rasa aneh ini untuk menyeruak. Berteriak. Jarang-jarangnya dia bersuara seperti itu. Seperti kombinasi antara suara lengkingan serigala, atau cekikik kuda. Berisik. Demonstrasi lokal dalam hati.

Dia ingin berubah menjadi tukang pos, ujarnya. Kupu-kupu lincah ini berencana mengirimkan desas-desus yang ia dengar sejak beratus jam lalu. Ia ingin menyuarakannya. Memuntahkan alunan aneh dari syaraf-syaraf yang menjelimet di hati, tepat ketika saya bertatap muka dengan objek investigasi selama ini.

Apa yang kemudian saya lakukan?

Ya. Satu detik berjalan seperti satu menit. Demikian halnya dengan satu menit, yang terasa seperti rentang hitungan jam. Jarum jam berjalan lambat. Mirip kura-kura, atau siput. Slowmotion.

Di antara waktu yang mendadak berjalan lama ini, kaki-kaki saya memaksa untuk lari. Bibir pun dipaksa terkatup erat, seakan tercekat dari tenggorokan. Layaknya dipasang lakban hitam super kencang untuk mencegah suaraku - tepatnya suara kupu-kupu itu - untuk berbicara tentang desas-desus hati selama ini.

Desas-desus apa?

Ya. Desas-desus itu saya namai dengan satu diksi. Empat huruf sederhana, dua suku kata apa adanya. R-A-S-A. RASA.

Once upon a time, when the sky was covered with blue,
Once upon a time, when the sun was smiling too,
We're just common people with an ordinary look,
We're just common people with an ordinary love.
Once upon a time, when I fell in love with you ... ?
#nowplaying Mocca - Once Upon A Time

Dan akhirnya?

Saya hanya berani memperbincangkannya di sini, terdiam, terbingung. Lantas, saya membenamkan kupu-kupu jahil tersebut pada senyuman yang terbit barang sedetik. Lalu tersimpan kembali, jauh dalam kotak kecil bernama memori.

-penceritahujan-


nb: semacam lanjutan dari '#6 - Butterflies In My Tummy'

4 komentar:

  1. jangan pundung dooong mas anoniiim *kasih coklat*

    BalasHapus
  2. Berkupu-kupu itu seru lho lho lho =)

    BalasHapus
  3. Walau sebenernya aku takut kupu-kupu tapi filosofi kupu-kupu selalu menyenangkan dea :')

    BalasHapus