Rabu, 27 Oktober 2010

Ini Doa Hujan

Hujan, tolong sampein ya sama Dia yang disana, tolong kasihtau doa dari seonggok penceritahujan ini. Tolong lindungi manusia-manusia tersayang itu, hey hujan, kamu mendengarku kan?

Hari ini hujan, kamu datang lagi, dan semoga doaku yang kedua - semoga Dia menebarkan bahagia lewat pundakmu, wahai hujan, bagi aku, mereka, dan pastinya adalah orang-orang itu.

Aku bahagia, hey hujan. Doa yang kutitipkan lewat secarik surat yang telah kukirim kemarin sore, sampai ke Dia kan? Sepertinya perangkonya pun telah memudar, aku takut kamu salah menyampaikannya, tetapi Dia itu hanya satu, dengan nama apapun para manusia menyebutnya, Dia tetap satu. Jadi, aku yakin, surat beramplopkan merah muda itu pasti tidak akan salah alamat. Betul kan hujan?

Dengar kan hujan? Aku sangat percaya Dia pun mendengar dan membaca coretan-coretan kecil ini.
Semoga kebahagiaan itu menular lewat tetesan-tetesan manismu ya Hujan? Segera ya hujan, segera...

.ceritahujan.271010.rumahmini.

Selasa, 05 Oktober 2010

Cerita Ojek Today

Panasnya knalpot mengenai seonggok daging besar di bawah aku. Tampak dari kejauhan detik-detik si lampu lalu lintas makin lama makin menuju angka NOL. Oooh tidak!! Mang ayo mang, cepat mang hey hey! Dan si mang ojek pun tetap berjalan seperti siput yang kian melambat. Oh, ojektoday memiliki semangat juang yang kurang tinggi rupanya. 

Kumis yang menghiasi wajah si mamang sambil senyam senyum cengar-cengir itu kali ini tidak membuatku bahagia. Rasanya pengen banget teriak : Mang, urang geus telat yeuuhh!! 

Karena mentang-mentang baru training dan mulai hari ini diberlakukan denceng *denda goceng* di divisi content kantor tercinta ini, jadi aku yang sebenernya hobi telat ini berusaha sebisa mungkin dateng agak pagian ke kantor. Biasanya sih temen aku yang namanya Akbar yang jadi tumbalnya. Bahkan sedivisi kantor aku berharap si Akbar yang penampakannya lucu banget kaya bolabola coklat ini telat terus, biar akhir bulan kita bisa makan hanamasa dari si denda itu*hidupkeculasan! yeahh!

Yakk, akhirnya sang mamang yang berkumis kaya iconnya om Pringles ini sedikit mengebut di jembatan layang Pasupati yang memang membuat Bandung terasa sangat sempit. 5 menit berlalu dan si mamang pun berhasil membawaku kembali ke daratan, dengan waktu yang cukup cepat. AKHIRNYA MANG! Kitu ateuh ti tadi teh hey.

Apalagi ya? Sebenarnya cerita ojek today hanya berkisar antara mang-mang ojek yang lama sementara aku pengen cepet sampe kantor, demi ga kena denceng aku sampe rela deh ga ikut Abang Firman yang emang rumahnya deket dari aku, dan harus naek ojek yang mahaal -__- ya udah lah ya gimana lagi *aku kan mau belagu gara-gara baru gajian.

Terimakasih sudah menyaksikan CeritaOjekToday yaa? Nantikan cerita-cerita ojek today di hari-hari lain dimana saya memakai ojek lagi ya?