.empatbelasjanuariduaribuduabelas.
Kepada seorang perempuan kuat yang berada nun jauh di seberang sana.
Selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan malam, entahlah apakah di dimensi waktumu, matahari masih mengelilingi bumi dan bumi berputar pada porosnya?
Apakah kamu masih menikmati embun yang pagi hari menempel di jendela kamarmu? Ataukah kamu masih memuja jingganya langit sore bersama sepeda kuningmu?
Apa kabarmu hey? Masihkah kamu menyukai hujan dan meresapi setiap tetesannya memasuki pori-pori kulitmu, masihkah titik-titiknya menggali perlahan kenangan terdalam di masa lalu?
Masihkah kamu menuliskan kisah-kisah hujan yang ia bisikkan lewat bayang nalarmu? Ataukah kamu hanya menari dan melewati hujan sembari menggenggam payung kuning transparan itu?
Aku yakin, kamu - di dimensi waktu yang berbeda 10 tahun denganku - telah menjadi seorang perempuan yang mampu menghadapi babak-babak sulit di hidupmu, sejak terakhir kita bertemu. Bertemu dengan sosok monster bernama Pesimis, menghadangnya dan mencabik-cabiknya hingga ia tak bersisa. Pasti kamu telah melakukan itu. Kamu perempuan yang kuat! Aku tahu itu!
And I'm pretty sure, kamu telah menjadi seorang yang hebat, nggak sama sekali mengeluh walaupun halangan di depanmu sangat berat. Sebuah ujian dari Tuhan yang telah kamu tempuh membuatmu bangkit dan berhenti menghujani wajah sembabmu dengan air mata. Badai itu pasti berakhir dengan pelangi, betul kan hey kamu?
Apakah kamu sudah menjadi seorang perangkai kata? I hope you're free as a bird now. Menjelajahi Indonesia? Menikah di depan Machu Picchu? Melihat Aurora di Antartika? I know you can do it, dear!
Mama dan Ayah juga pasti kagum sama kamu, saya yakin seratus persen kamu pasti bisa membuat mereka bahagia. Tetap tersenyum ya kamu! :)
Apakah kamu masih menikmati embun yang pagi hari menempel di jendela kamarmu? Ataukah kamu masih memuja jingganya langit sore bersama sepeda kuningmu?
Apa kabarmu hey? Masihkah kamu menyukai hujan dan meresapi setiap tetesannya memasuki pori-pori kulitmu, masihkah titik-titiknya menggali perlahan kenangan terdalam di masa lalu?
Masihkah kamu menuliskan kisah-kisah hujan yang ia bisikkan lewat bayang nalarmu? Ataukah kamu hanya menari dan melewati hujan sembari menggenggam payung kuning transparan itu?
Aku yakin, kamu - di dimensi waktu yang berbeda 10 tahun denganku - telah menjadi seorang perempuan yang mampu menghadapi babak-babak sulit di hidupmu, sejak terakhir kita bertemu. Bertemu dengan sosok monster bernama Pesimis, menghadangnya dan mencabik-cabiknya hingga ia tak bersisa. Pasti kamu telah melakukan itu. Kamu perempuan yang kuat! Aku tahu itu!
And I'm pretty sure, kamu telah menjadi seorang yang hebat, nggak sama sekali mengeluh walaupun halangan di depanmu sangat berat. Sebuah ujian dari Tuhan yang telah kamu tempuh membuatmu bangkit dan berhenti menghujani wajah sembabmu dengan air mata. Badai itu pasti berakhir dengan pelangi, betul kan hey kamu?
Apakah kamu sudah menjadi seorang perangkai kata? I hope you're free as a bird now. Menjelajahi Indonesia? Menikah di depan Machu Picchu? Melihat Aurora di Antartika? I know you can do it, dear!
Mama dan Ayah juga pasti kagum sama kamu, saya yakin seratus persen kamu pasti bisa membuat mereka bahagia. Tetap tersenyum ya kamu! :)
Tiga puluh empat tahun lebih dua bulan dan tiga hari, itu umurmu bukan? Semoga kamu baik-baik saja, tetap menjadi seorang sosok perempuan kuat yang saya kenali, tetap menjadi seorang titisan planet hujan yang selalu bersyukur telah terlahir ke dimensi dunia ini dengan nama Candella. :)
Love you always, dear! Hope you always love your day too! :)
#nowplaying Dialog Dini Hari - Aku Adalah Kamu
untuk : sosok saya sepuluh tahun yang akan datang. Wish you're happy dear :)
.penceritahujan.
10 years from now, maybe I will be sitting on my porch, sipping a cup of tea, while reading a very good book called "A Happy Trip Around the Globe". The writer? Well, I always call her NENG KANEU :)
BalasHapusAmiiiin... :D