Sabtu, 11 Februari 2012

#30 - Pesawat Kertas untuk Dimensi Sana

-hariketigapuluh-

Dear Si Cantik Mama,
Halo Ma, Mama yang paling cantik sedunia. Mama yang mungkin lagi tersenyum tenang dan udah bahagia di sana. Mama yang mungkin sedang tertawa lepas di sana. Lagi pake baju baru Ma? Pasti cantik banget ya, Kanne tahu kok walau gabisa lihat, mata batin kan nggak pernah hilang.

Inget Ma, tahun lalu Kanne kan ngasih surat cinta ke Mama, dan Mama bilang, Mama pasti sembuh. Mama seneng sama suratnya kan? Bangga sama Kanne juga karena Kanne dapet tulisan terbaik waktu ikut Tobucil kan Ma? Kanne seneng kalo Mama senyum, Mama cantik sekali.

Kanne gabisa nulis surat di hari-hari sebelumnya, Ma. Maaf, Kanne ga berani, ga berani kalo harus ngebayangin Mama ga ada, ninggalin Kanne sendirian Ma. Kanne curhat sama siapa nanti? Kanne jalan-jalan ke Pasar Baru atau Riau Junction sama siapa? Kanne Shalat Ied sama siapa Mama? Kanne gamau kalo Mama ga ada. Rasanya mendingan Kanne yang duluan terbang daripada harus ditinggalin.

Sekarang, aku bebas bisa nulis buat Mama kapan aja. Tanpa harus Kanne print, tulis tangan atau ngerasa gengsi, Tuhan udah bantuin Kanne ngirimin pesawat-pesawat kertas ini buat Mama. Dan pasti, Mama baca ini, Mama pasti senyum sambil ngasih pelukan jauh dari sana.

Ini bukan surat terakhir buat Mama, tapi pasti akan ada surat-surat rindu lainnya yang akan Kanne layangkan, Ma. Kanne titipin sama tetes-tetes Hujan yang semalam menjemput Mama. Mama emang jauh, jauh banget. Cuma bedanya, Kanne bisa ketemu Mama kapan aja, walau ga secara fisik. Lima kali sehari, akan Kanne kirim doa dan kabar dari dimensi ini, Ma.

Kanne mungkin nangis, bukan karena ga rela Mama bahagia, Kanne cuma kangen Ma. Kangen banget. Kangen meluk dan dipeluk Mama kalau lagi tidur, kangen dibawelin suara Mama, atau bahkan, kangen mata Mama.

Baik-baik ya Mama sayang di sana. Semoga Mama mau dateng ke mimpi Kanne ya? Mama pasti mau, Kanne kan cuma bisa megang tangan Mama, meluk dan cium di mimpi. Mungkin mimpi bukan hanya sekedar buah tidur, tapi juga sebuah ruang hampa yang mempertemukan Kanne, sama Mama dari kedua dimensi berbeda.

See you Ma, jangan khawatir sama Kanne ya, all I need to cure this wound is only a time. Really. :)

Salam titik dua bintang setiap hari.

-penceritahujan-

Selasa, 07 Februari 2012

#25 - Salam dari Istana Hujan

Halo, hay, hola, selamat sore. :)

Hari itu aku sedang bermain-main di Istana Hujan, menari-nari dan beristirahat bersama para tetesan air yang manis, menikmati lembayung senja. Lalu, aku melihat seonggok pesawat kertas melayang di sana. "Pluk!" dia jatuh tepat di pangkuanku.

Kuintip lipatan itu. Tertulis di sana, untuk Hujan, ujarnya. Pesawat kertas itu berasal dari bumi, ujar salah satu mata-mataku. Ya, aku lancang ya buka-buka surat buat Bos Besar, tapi aku penasaran banget!

Kubuka satu per satu garis-garis yang menebal dan berbayang. Terlihat namamu di situ, @itatash | seorang penggemar hujan, sama sepertiku. 

"Orang-orang selalu mengatakan bahwa kau ini spesial –termasuk aku. Bahkan ada yang bilang bahwa kau itu terdiri dari 1% air dan 99% rindu. 

Apa itu benar? Bagiku, iya. Kau selalu berhasil membuat orang merenung, merindu, dan menyendu. Apa kau sendiri menyadarinya? Apa kau tahu, bahwa aku pun pernah jadi salah satu korbanmu? Tapi, tidak semuanya salahmu. 

Rindu memang semestinya datang pada waktunya. Entah itu ada sosokmu, atau tidak. Hanya saja terkadang kau seperti backsound (dung-dung-deng) di balik adegan menegangkan dalam sinetron-sinetron norak di televisi : mendramatisir cerita. 

Sekali lagi, itu bukan salahmu. Kamilah –manusia- yang terlalu mudah terbawa suasana."

Hanya beberapa untai paragraf yang sempat aku baca, aku tak ingin ketahuan bila aku mencuri-curi baca suratmu, aku tak sopan.

Omong-omong aku tersentuh lho @itatash. Aku seorang penggemar Hujan, yang sangat mencintainya apa adanya, baik-buruknya, kisah manis dan romantis, bahkan cerita pahit yang ia bisikkan padaku kemarin sore. 

Tahukah kamu? Kenapa hujan terdiri dari 1% air dan 99% rindu? Kenapa hujan bisa memunculkan rasa sendu seketika, dan meracuni otak manusia agar menggali kotak masa lalu yang telah lama terendam? Memutarnya kembali bak piringan hitam, atau video hitam putih yang tersimpan di memori?

Suatu ketika, Hujan berbisik padaku tentang sebuah rahasia. Hujan mencintai Bumi, apa adanya. Setiap enam bulan dalam satu tahun, Hujan tak pernah lelah mengunjungi Bumi, melihatnya tersenyum ketika titik-titik air membasahinya, mencium aroma rumput yang terkena tetesan-tetesan itu. Hujan hanya bisa menyampaikan kisah rindunya ini untuk beberapa saat, lalu kemudian menunaikan kewajibannya kembali di atas langit. Meninggalkan Bumi yang tak bisa beranjak kemanapun. 

Bahkan, bulan Desember menjadi sebuah berkah bagi Hujan dan Bumi. Tuhan memperbolehkan mereka untuk selalu bersama setiap saat. Kala itu, Hujan diberi masa liburan, bermain ke rumah Bumi dan piknik sepanjang hari. Satu bulan yang dipenuhi oleh limpah ruah rasa rindu sesosok Hujan pada Bumi. 

Apakah Hujan menangis? Dia menangis bahagia kok. Pertemuan Hujan dan Bumi menerbitkan sebuah pantulan senyum dari keduanya, yang dibiaskan oleh sinar matahari. Pelangi, menjadi wujud dari rasa rindu itu. Manis ya? 

Sekarang, sudah waktunya Hujan meninggalkan Bumi. "Ini sudah musim panas," ujar Bumi. "Kamu baik-baik ya di sana, Hujan?".

Hujan masih menitipkan rindunya pada setetes embun, yang mungkin menempel di kaca rumahmu. Jika kelak kamu menemuinya, tolong bisikkan perlahan, "Hai Embun, jangan lupa sampaikan surat kecil untuk Bumi dari Hujan ya," maklum, Embun agak pelupa. Dia mudah terlelap dalam tidurnya yang hampa. 

Semoga senyuman Hujan pun bisa kamu rasakan ya @itatash . Sekedar teaser, mungkin suatu hari kita harus bertemu. Mungkin aku dan kamu adalah sesama manusia Planet Hujan yang dianugrahi sebuah keajaiban. Bila sesama penghuni planet maya ini bertemu, maka Hujan akan mengutus anak buahnya - Sang Gerimis - untuk turun ke Bumi, kembali menyampaikan surat demi surat penuh rindu, yang pastinya meresap melalui pori-pori kulit manusia, menghimpit hatiku dan juga benakmu. :) 

#nowplaying Efek Rumah Kaca - Desember

Salam hangat dari Istana Hujan, dia berkata, "Terimakasih".

-penceritahujan-

~ Surat Balasan untuk Surat Cinta @itatash "Hujan dan Alasan" ~

Sabtu, 04 Februari 2012

#22 - Dear Mr. Right

Hey dear Mr.Right :)

Bagaimana kabarmu hari ini? Hari ini mendung, hariku untuk menulis, dan melambungkan khayalanku, mengirimkannya dengan pesawat kertas, lembar demi lembar. Lamunanku bertaut penuh, apa yang kelak terjadi di antara kita sepuluh tahun lagi?

Aku ingin kita punya mobil van, kamu menyetir dengan rambut keritingmu yang terkibas. Aku duduk di sisimu, sembari melempar sedikit kerlingan di ujung mataku. Kita menyusuri satu provinsi ke provinsi lain sembari bernyanyi bersama.

Aku ingin kita punya rumah pohon, yang pastinya aku desain sendiri. Kasur beralaskan jerami dengan lantai kayu yang dingin, membuat kita betah di sana. Aku dan kamu, satu selimut berdua, berbincang sampai pagi menjelang atau sekedar bermain monopoli hingga mentari menyapa.

Aku ingin kita mengajarkan anak-anak kita menulis dan menangkap cahaya, seperti apa yang kita cita-citakan bersama. Menjelajah dari satu desa ke desa, bertemu teman dan budaya baru. Atau hanya sekedar makan kue kering bersama susu di sore hari, dibacakan dongeng yang aku karang tiap harinya.

Aku ingin masih bersamamu sepuluh tahun lagi, melihatmu yang mudah terlelap saat bertemu bantal, atau hanya mengusap wajahmu yang tampak berminyak. Mungkin kamu habis bermimpi maraton atau mendaki gunung-gunung es di dunia, seperti yang kamu impikan.

Aku ingin, dua pasang jejak yang berada di depan rumahku, adalah milik kakiku, dan kakimu. :)

Aku sabar kok, menanti saatnya tiba. Waktu aku dan kamu, Mr. Right, siap bertemu, bertatap mata, tersenyum malu dan mendengarmu berkata, "Would you marry me?".

#nowplaying Annie Lenox - Waiting In Vain

For my dear Future Mr.Right,

-penceritahujan-

Jumat, 03 Februari 2012

Menggumam #4

All I wanna do is hold your arms, hug you and see those warm eyes of yours. True, I miss you.

Sekedar Intermezo : Mignon

Leika, namanya manis ya? Bukan nama kamera yang konon harganya mahal berat itu, bukan kok bukan :) Leika ini salah satu season dari fashion brand saya bersama kedua teman saya, yang namanya Mignon. 

Kenapa Mignon? Kalau dari versi saya sih, saya ingin agar orang yang memakai brand saya ini merasa cantik yang unik dan ga biasa, seperti apapun bentuk badannya ;) 

Nah, kenapa Leika? Ehm, secara saya yang senang bermain kata, dan saya sangat suka dengan hal-hal yang berbau Iceland, Leika pun diambil dari bahasa Icelandic, yang artinya "play" alias bermain. 

Yuppie! Walau Mignon episode sebelumnya terasa gloomy, kali ini Mignon ingin mengajakmu bermain-main manis dengan produknya yang lebih berwarna, tapi tetap mengedepankan kesan "gloomy" yang ia miliki :)

Penasaran? Bisa disimak lookbook dari Mignon berikut kok. Untuk keterangan lebih lanjut bisa mengunjungi page yesmignon di http://yesmignon.blogspot.com ya ;) ditunggu kehadirannya!

#21 - Pertanda

Halo kamu yang selalu muncul tiba-tiba.

Kadang saya menganggapmu sebagai sosok yang menyenangkan, ada ketika dibutuhkan, hadir untuk membawa pergi seorang teman bernama Ragu, menyimpannya di sebuah kamar putih tanpa jendela, membuatnya berdiam di sana.

Namun, kadang saya juga melihatmu sebagai pengganggu, tiba-tiba kamu muncul di hadapan, menghadang sahabat lain yang bernama Percaya, mengusirnya dengan paksa dan kasar. Kamu tega.

Ingin menjauhimu? Bagaimana mungkin! Kamu punya sebuah ilmu sakti, bisa menjelma jadi apa saja. Billboard, lagu, waktu, tiket kereta, tempat duduk, acara TV, nama toko, bahkan kamu sering menyusup di antara teman-teman saya - para titik hujan - dan memperdaya saya dengan seribu pertanyaan.

Malam itu, kamu datang lagi hey. Saya yakin, kamu menyamar menjadi gerimis dan menembus pori-pori kulit untuk kemudian beranjak ke hati saya. Mengintip isinya dengan paksa.

Dan seketika, saat kamu mengetahui rahasia-rahasia saya ini, dengan secepat kilat, kamu pun mulai mengurai diri menjadi beberapa bagian.

Kamu menyamar menjadi playlist yang diputar secara acak, memaksa saya mendengar sebuah lagu yang membekukan gerakan untuk seketika.

Kamu menyamar menjadi billboard raksasa bertuliskan kata-kata yang mengingatkan saya padanya, seorang yang ingin saya depak dari ingatan saya. 

Kamu bahkan merasuki orang yang duduk di sebelah saya, memaksanya untuk berkata tentang sepenggal kisah yang mengundang saya untuk kembali membuka kotak masa lalu itu.

Tolong, jangan ganggu saya dulu untuk sementara. Istirahatlah di kediamanmu yang cantik agar rasa ini tak terjaga. Saya nggak ingin membiarkannya bangun, tumbuh dan berkembang. Biarkan dia hanya menjadi angin lewat yang sekedar ada untuk menguji saya.

Makasih atas pengertiannya ya Pertanda. Mohon maaf kalau saya lancang, menyuruhmu berdiri di luar pintu sampai saatnya tiba.

#nowwatching Serendipity

Penolakmu, yang sebenarnya sangat mempercayaimu,

-penceritahujan-